Facebook Pixel Code Apa Manfaat Utama Kandungan DHA dalam Susu Formula Anak?

6 Manfaat DHA untuk Anak Prasekolah dan Tips Memenuhinya

manfaat Kandungan DHA dalam Susu Formula

Apakah Bunda sering membaca atau mendengar tentang docosahexaenoic acid (DHA), kandungan DHA kerap dimanfaatkan pada susu formula? Yuk, simak mengapa DHA penting sehingga mudah dijumpai pada produk susu formula anak pilihan Bunda.

Manfaat kandungan DHA untuk bayi di susu formula

DHA merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan si Kecil. Kandungan ini dapat ditemukan pada air susu ibu (ASI) dan minyak ikan. Asupan DHA digunakan untuk pertumbuhan janin hingga awal kehidupan si Kecil. Maka dari itu DHA untuk bayi sangat penting untuk dijaga sebagai asupan pertama. Berikut manfaat DHA dalam pertumbuhan si Kecil.

Membantu sistem kekebalan tubuh

Studi berjudul Docosahexaenoic Acid and Arachidonic Acid Nutrition in Early Development menyebutkan bahwa DHA berpotensi menjaga sistem kekebalan tubuh si Kecil. Asupan kandungan DHA yang tinggi dari susu formula membuat si Kecil lebih jarang terkena alergi. Kajian tersebut menemukan kalau asupan DHA yang mencukupi membuat si Kecil lebih berpeluang terhindar dari masalah alergi pada tiga sampai empat tahun awal kehidupannya.

Pertumbuhan otak yang optimal

Kandungan DHA baik dari ASI atau susu formula membantu pertumbuhan otak tak hanya dari sebelum persalinan, tetapi juga setelah si Kecil lahir. Lebih tepatnya, kajian DHA Effects in Brain Development and Function menyatakan bahwa DHA membantu perkembangan otak bayi tetap optimal hingga mereka berusia 2 tahun. Oleh sebab itu, kandungan ini mudah ditemukan pada susu formula karena membantu perkembangan otak si Kecil sehingga DHA untuk bayi penting untuk pertumbuhan otak yang optimal.

Indra penglihatan yang lebih baik

Kebaikan DHA dalam pertumbuhan indra penglihatan sudah banyak dibahas. Akan tetapi, kajian baru juga menemukan bahwa kandungan DHA di susu formula membantu anak-anak usia 4 tahun memiliki ketajaman penglihatan yang lebih baik daripada anak yang tidak mengonsumsi susu dengan DHA. Selain itu, kandungan senyawa ini juga membantu perkembangan penglihatan bagi si Kecil yang lahir prematur.

Mendukung perkembangan keterampilan berpikir

Keterampilan berpikir alias kognitif anak juga berpotensi dibantu dengan asupan DHA yang cukup. Si Kecil yang mengonsumsi susu dengan DHA lebih cepat dalam pemrosesan informasi. Selain itu, kemampuan konsentrasinya juga lebih baik.

Maka dari itu, kandungan DHA dari susu formula dianggap berpotensi mendukung si Kecil tumbuh menjadi generasi maju.

Menunjang pertumbuhan fisik

Kebaikan DHA juga membantu si Kecil memiliki pertumbuhan fisik yang ideal hingga berusia 6 tahun. Anak yang minum susu formula dengan DHA berpotensi mendukung pertumbuhan tinggi badan yang sesuai standar. Tak hanya itu, pertumbuhan berat badan menurut umurnya juga baik tanpa peningkatan di indeks massa tubuh si Kecil.

Suasana hati yang ceria

Melihat anak murung atau sulit untuk bergaul dengan temannya dapat membuat orang tua sedih. Akan tetapi, mungkin Bunda dapat menghindari hal ini terjadi dengan memberi asupan DHA yang cukup. Alasannya karena si Kecil dengan kebutuhan DHA yang terpenuhi ditemukan memiliki suasana hati yang lebih santai, jarang bertindak sesuka mereka, dan perilaku tidak suka bergaul atau antisosial.

Kemudian, kandungan ini juga pernah diuji kaitannya dengan gangguan pemusatan perhatian atau ADHD. Hasilnya, anak yang mengonsumsi DHA lebih jarang menunjukkan perilaku aktivitas fisik berlebihan di jam sekolah, menentang  aturan, dan kesulitan fokus.

Singkat kata, DHA dianggap memiliki efek positif dalam perkembangan kognitif, pertumbuhan otak, indra penglihatan hingga sistem kekebalan tubuh walaupun sejumlah manfaat ini masih perlu diteliti lebih lanjut terkait cara kerjanya. Untuk mendukung tumbuh kembangnya, kandungan DHA dapat ditemukan pada daging maupun ikan sebagai menu harian si Kecil. Contoh ikan yang kaya omega-3 yang mudah ditemukan di Indonesia adalah ikan kembung, tongkol, tenggiri, dan bawal.

Selain itu, Bunda juga bisa menemukan kandungan DHA dan kandungan penting lainnya untuk melengkapi asupan nutrisi pada susu pertumbuhan anak.

 

Referensi

Carlson, S. E., & Colombo, J. (2016). Docosahexaenoic acid and Arachidonic acid nutrition in early development.

Advances in Pediatrics, 63(1), 453-471. https://doi.org/10.1016/j.yapd.2016.04.011

DHA in formula products for infants and young children — More is not better. (2018, October 8).

Food and Environmental Hygiene Department 食物環境衞生署.

Retrieved September 14, 2020, from https://www.cfs.gov.hk/english/multimedia/multimedia_pub/multimedia_pub_fsf_79_02.html

Kkp. (n.d.). KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan. Retrieved September 14, 2020,

from https://kkp.go.id/bkipm/artikel/8083-kaya-akan-omega-3-ikan-kembung-alternatif-pengganti-salmon

Kkp. (n.d.). KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan. Retrieved September 14, 2020,

from https://kkp.go.id/djpt/ppnkejawanan/artikel/19176-berbagi-nasi-ikan-jilid-2

Lauritzen, L., Brambilla, P., Mazzocchi, A., Harsløf, L., Ciappolino, V., & Agostoni, C. (2016).

DHA effects in brain development and function. Nutrients, 8(1), 6. https://doi.org/10.3390/nu8010006

Artikel Terpopuler