Facebook Pixel Code Nutrisi dan Stimulasi Si Kecil yang Alergi Susu Sapi

Nutrisi dan Stimulasi Si Kecil Usia 2 Tahun yang Alergi Susu Sapi

anak alergi susu sapi

Si Kecil yang berusia 2 tahun semakin banyak kebiasaannya ya, Bunda. Mungkin ia senang naik turun tangga sambil berpegangan atau bahkan mulai berlari. Meskipun si Kecil punya alergi susu sapi, ia tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal seperti anak-anak lainnya, Bunda. Penuhi kebutuhan nutrisi si Kecil dengan makanan dan minuman bernutrisi lengkap dan seimbang, termasuk yang mengandung kombinasi zat besi dan Vitamin C yang membantu penyerapan nutrisi penting dalam tubuh. Tentunya, hindarkan juga si Kecil dari susu sapi dan produk turunannya. 

Nutrisi untuk Anak Alergi Susu Sapi

Sama seperti anak lain yang tak memiliki alergi, si Kecil sebaiknya makan 3 kali sehari dengan 2-3 kali selingan di antaranya. Pastikan menu makannya mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. 

Si Kecil yang berusia 2 tahun sedang banyak bergerak. Perkembangan motorik kasar si Kecil terlihat dari hobinya memanjat furnitur Bunda atau bermain menendang bola. Oleh karena itu, si Kecil membutuhkan kalsium dan Vitamin D sebagai dua nutrisi penting yang dapat membantu memelihara kesehatan tulang dan giginya. 

Pada usia ini, perkembangan kognitif si Kecil juga semakin terasah. Ia bisa menyebutkan 2-4 kata yang memiliki arti. Si Kecil juga mulai bisa memahami beberapa instruksi sederhana dari Bunda. Berikan si Kecil makanan yang mengandung zat besi yang baik untuk pertumbuhan fisik anak dan perkembangan otaknya. Si Kecil yang berusia 2 tahun membutuhkan sekitar 7 mg zat besi setiap hari. Jangan lupa, zat besi membutuhkan dukungan dari Vitamin C yang membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih optimal. 

Apa saja sih makanan yang mengandung zat besi? Bunda bisa memberikan si Kecil ikan, ayam, daging merah, dan sayuran hijau seperti bayam dan brokoli. Karena zat besi membutuhkan dukungan Vitamin C agar lebih mudah diserap, Bunda bisa menambahkan irisan buah jeruk atau stroberi sebagai pelengkap menu makan. 

Karena si Kecil tidak bisa mengonsumsi susu sapi dan produk turunannya, Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat rekomendasi alternatif nutrisi yang tepat dan sesuai kebutuhan si Kecil yang alergi susu sapi.

Stimulasi untuk si Kecil Usia 2 Tahun

Untuk melatih kemampuan motorik kasar si Kecil, Bunda bisa mengajaknya bermain tendang bola di halaman rumah agar ia terkena sinar matahari. Jika si Kecil sedang suka naik turun tangga, biarkan saja, Bun. Asalkan Bunda tetap mengawasi si Kecil dari dekat. Perhatikan apakah  anak yang alergi susu sapi menampakkan alergi lain pada debu atau tungau. Jika demikian, pastikan rumah selalu bersih agar ia tidak terserang alergi. Kemampuan motorik halus si Kecil bisa Bunda latih dengan mengajaknya menghias menu makan atau camilan sehari-hari. Namun, perhatikan agar si Kecil tidak memegang bahan makanan yang mengandung susu atau produk turunannya ya, Bun.  

Setia pada kesempatan, Bunda bisa membacakan si Kecil cerita dari buku bergambar. Sesekali, tunjuk tokoh atau benda di dalam buku dan minta si Kecil untuk menyebutkan namanya. Jika si Kecil salah, Bunda bisa bantu koreksi dengan ucapan yang jelas. Cara ini baik untuk melatih kemampuan bahasa dan bicara si Kecil. Pada usia ini, si Kecil juga sudah lebih mandiri dibandingkan sebelumnya. Beri ia kesempatan untuk memilih dan mengenakan baju sendiri. Untuk melatih kemampuannya bersosialisasi, biasakan untuk melibatkan si Kecil dalam obrolan keluarga. Tanya pendapat si Kecil mengenai makanan, mainan, tokoh di dalam buku cerita, dan lain sebagainya.  

Bunda, dengan asupan nutrisi dan stimulasi yang tepat, si Kecil yang alergi susu sapi pun bisa tetap aktif belajar banyak hal baru, memiliki kemampuan mengingat yang baik, serta mampu bersosialisasi dengan orang lain.

 

Sumber:

Original article: DO388.19B_Article 12_An amazing year for physical development_v1_

11.03.20 including https://www.cgbabyclub.co.uk/toddler/years/1-2-years/your-

toddlers-physical-development-1-2-years.html Accessed 29 Oct 2020

https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-2yr.html Accessed 29 Oct 2020

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 66/2014 (Pemantauan Pertumbuhan,

Perkembangan, dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak). Retrieved from:

https://kesmas.kemkes.go.id/perpu/konten/permenkes/pmk-no.-66-ttg-pemantauan-tumbuh-kembang-anak Accessed 29 Oct 2020

Artikel Terpopuler