Facebook Pixel Code Stimulasi Untuk Optimalkan Motorik Bayi

Stimulasi Untuk Optimalkan Motorik Bayi

Periode emas atau bayi 6 Bulan kehidupan buah hati, adalah fase penting untuk tumbuh kembang buah hati. Pada periode emas tersebut, stimulasi untuk buah hati sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Stimulasi pada buah hati Bunda dapat dilakukan dalam berbagai cara asalkan sesuai usia dan tahapan tumbuh kembangnya.

Stimulasi bayi 6 Bulan untuk perkembangan motorik bayi yang berpengaruh penting terhadap aspek perkembangan gerak atau motorik kasar dan halus, bahasa, sosial emosional, serta kognitif. Kemampuan motorik bayi 6 bulan merupakan salah satu hal mendasar yang harus diperhatikan orang tua. 

Perlu dilakukan stimulasi untuk optimalkan kemampuan motorik bayi khususnya pada saat perkembangan bayi 6 bulan. Berikut tingkat pencapaian buah hati usia 0-6 bulan dilihat berdasarkan aspek motorik:

  1. Aspek gerak kasar atau motorik kasar:

·    Refleks menggenggam benda

·    Menegakkan kepala

·    Tengkurap

·    Berguling

·    Duduk dengan bantuan

·    Berdiri dengan bantuan

·    Melempar benda yang dipegang

·    Merangkak

·    Bertepuk tangan

  1. Aspek gerak halus atau motorik halus:

·       Memainkan jari tangan dan kaki

·       Memegang benda dengan lima jari

·       Memasukkan benda ke dalam mulut

·       Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain

Kemampuan motorik bayi terkait dengan keterampilan kemampuan makan buah hati. Setelah buah hati berusia 6 bulan, ASI Bunda mungkin akan tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisinya. Bunda sudah harus mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi buah hati.

Selain memenuhi asupan gizi dan nutrisi harian, pemberian MPASI juga dapat mendorong buah hati latihan makan sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan buah hati untuk dapat makan sendiri antara lain stimulasi, perkembangan motorik kasar dan halus, koordinasi mata, persepsi kinestetik dan ruang, fungsi penglihatan, serta kekuatan otot.

Stimulasi Kemampuan Motorik Bayi

Salah satu stimulasi kemampuan motorik bayi untuk dapat makan sendiri dapat mulai dilatih pada usia 8-9 bulan. Stimulasi awal yang dapat Bunda berikan adalah membebaskan bayi untuk eksplorasi kemampuannya.

Berikan ruang dan kesempatan kepada buah hati untuk mengulang proses belajar, seperti memegang botol susu sendiri, memegang sendok dan garpu, dan menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri. Berikut beberapa tahapan kemampuan makan bayi berdasarkan usia:

  1. Usia 6 bulan

Saat perkembangan bayi 6 bulan, gigi buah hati mulai tumbuh. Bunda dapat menyiapkan mainan bayi yang lembut atau teether yang dapat dipegang bayi dan dimasukkan ke dalam mulut untuk latihan menggigit. Bunda tidak perlu panik jika bayi memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Hal itu merupakan bentuk stimulasi bayi asalkan teether selalu dibersihkan agar jauh dari bakteri.

  1. Usia 7–8 bulan

Biasanya bayi usia 7-8 bulan sudah dapat duduk stabil di kursi. Berikan porsi makan secukupnya agar buah hati mulai belajar makan sendiri. Buah hati akan melakukan finger feeding, mengambil makanan dengan jemari dan memasukkannya ke mulut. Semakin sering melakukan hal ini, buah hati Bunda akan terampil.

  1. Usia 9–12 bulan

Pada usia ini, buah hati sudah dapat minum sendiri dari gelas. Buah hati juga semakin terampil makan sendiri. Hindari membersihkan mulut buah hati saat sedang makan sendiri dan bebaskan ia mengeksplorasi kemampuan makannya.

Berikut beberapa stimulasi lain untuk mengembangkan kemampuan motorik bayi usia 6 bulan:

  • Bebaskan bayi bermain di lantai sambil tengkurap atau menendang. Hal ini dapat membantu membentuk otot dan melatih koordinasi tubuh.

  • Dudukkan bayi di lantai, di antara kaki atau pangkuan Bunda. Bisa juga menggunakan bantal berbentuk huruf U atau L sebagai alat bantu. Hal ini dapat membantu mereka menahan beban tubuhnya dengan tangan.

  • Latih buah hati meraih sesuatu guna meningkatkan keseimbangannya ketika merangkak.

  • Bermain bola dengan menaruh bola di atas cermin yang aman dan tidak mudah pecah. Latih buah hati untuk meraihnya. Gerakan dan bayangan dalam cermin bisa menjadi stimulasi bagi buah hati saat ia berlatih

  • Bermain air dengan mendudukkan buah hati dalam bak mandi terisi sedikit air. Main air bisa menjadi stimulasi menyenangkan untuk buah hati melatih keseimbangan duduk.

Demikianlah cara mengembangkan kemampuan motorik buah hati. Bunda juga sebaiknya mengingat ada tahapan-tahapan stimulasi yang mesti diberikan secara bertahap sesuai usia buah hati. Jadi sebaiknya Bunda bersabar ketika memberi stimulasi.

Artikel Terpopuler