Facebook Pixel Code Bunda, Menu MPASI 10 Bulan Apa Saja yang Dibolehkan?

Bunda, Menu MPASI 10 Bulan Apa Saja yang Dibolehkan?

menu mpasi 10 bulan

Ketika mencapai usia 10 bulan, Bunda mungkin akan mulai bereksperimen dengan menu-menu yang ada. Memang Bund, tidak ada salahnya bagi kita untuk memberikannya berbagai macam buah, sayur, atau makanan-makanan lainnya. Namun, perhatikan pula keamanan si Kecil. Pastikan agar makanan bebas bakteri dan virus, aman untuk ditelan, dan tidak menimbulkan gejala tertentu.

Berikut adalah beberapa makanan yang dianjurkan serta tidak boleh dijadikan menu MPASI 10 bulan!

Makanan yang Tidak Dibolehkan

  • Jus Buah

Minuman jus buah atau minuman rasa buah yang dijual di pasaran kebanyakan mengandung pemanis tambahan, seperti gula. Apabila diberikan jangka panjang, tentu hal ini tidak baik untuk si Kecil. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jus buah sebaiknya diberikan setelah buah hati melewati usia 1 tahun.

Sebagai gantinya, berikan si Kecil potongan buah, misalnya pisang dan juga apel. Kedua buah ini baik untuk dijadikan finger food atau makanan yang dipegang sendiri oleh anak-anak.

  • Madu

Apakah madu dilarang karena rasanya yang manis, Bund? Tidak, kok!

Larangan mengonsumsi madu disebut-sebut karena risiko infant botulism atau botulisme pada bayi. Kondisi ini terjadi ketika si Kecil keracunan bakteri Clostridium botulinum yang memiliki dampak bagaikan toksin. Gejala-gejalanya termasuk konstipasi, tangisan yang lemah, pernapasan yang terganggu, wajah yang tidak menunjukkan ekspresi, lur yang menetes, serta otot tubuh yang lemah (di bagian lengan, kaki, dan leher).

Tapi, Bund, jangan khawatir untuk memberikan setelah si Kecil lewat usia 1 tahun. Asalkan bukan jadi menu MPASI 10 bulan hingga sebelum 12 bulan, anehnya madu dibolehkan dan aman untuk dikonsumsi anak-anak.

  • Camilan Manis

Beberapa camilan manis memang sedap untuk dilihat mata, seperti permen, permen karet, gulali, dan lain sebagainya. Namun, segala camilan tersebut mengandung pemanis buatan dan kemungkinan ada lemak jenuh di dalamnya. Oleh itu, camilan manis belum boleh diberikan kepada si Kecil.

  • Telur yang Tidak Matang

IDAI juga merekomendasikan konsumsi telur yang matang pada MPASI, termasuk menu MPASI 10 bulan. Sebab, telur yang tidak matang dapat tingkatkan risiko infeksi bakteri Salmonella dan menyebabkan si Kecil diare, demam, dan gejala-gejala lainnya. Hal ini juga berlaku pada protein hewani lainnya, Bund.

  • Makanan yang Lengket

Beberapa makanan memiliki tekstur yang lengket ketika sebelum dan sesudah dimasukkan ke dalam mulut. Nah, salah satunya adalah selai, entah itu selai kacang, coklat, atau selai jenis lainnya. Pastikan untuk memperhatikan tekstur pada makanan anak ya, Bund.

Makanan yang Direkomendasikan

  • Protein Hewani

Protein hewani (telur, daging sapi, daging kambing, daging ayam, dan ikan) berguna untuk pembentukan jaringan otot si Kecil. Tapi, sebelum pemberian MPASI 10 bulan dengan bahan ini, pastikan untuk mencincangnya secara halus agar mudah ditelan.

  • Protein Nabati

Budaya Indonesia sering melibatkan protein nabati dalam makanan sehari-hari, misalnya tempe dan juga tahu. Namun, untuk si Kecil, pilihlah protein yang bertekstur lembut, yakni tahu. Jika memilih tempe, upayakan agar resep MPASI 10 bulan dengan tempe juga punya tekstur yang aman dikonsumsi.

  • Yoghurt

Faktanya, yoghurt bisa membantu si Kecil memenuhi kebutuhan kalsiumnya. Dengan begitu, kekuatan tulang dan giginya bisa terjaga. Tapi, pastikan untuk memilih yoghurt yang unsweetened atau tanpa pemanis ya, Bund.

  • Sayur-Sayuran

Cincang sayuran dan tambahkan dalam menu MPASI 10 bulan yang tengah Bunda masak. Seperti yang kita ketahui bersama, sayur mengandung mineral dan juga vitamin yang beragam. Kebanyakan dari nutrisi tersebut sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan buah hati.

Demikian tadi panduan memilih bahan untuk membuat MPASI bagi bayi usia 10 bulan. Sebelum lanjut membuatnya Bund, pastikan untuk memperhatikan tanda-tanda alergi yang mungkin muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu, misalnya ikan atau kedelai. Beberapa tanda yang muncul, meliputi mata, mulut, dan lidah yang bengkak; kulit gatal; muntah dan diare; batuk, sulit bernafas dan tenggorokan tertutup; bibir dan mata yang biru; serta tekanan jantung rendah dan pingsan.

Apabila tanda-tanda tersebut terjadi, segera konsultasikan ke Dokter  untuk memperoleh penanganan secepatnya. Semoga panduan dan himbauan ini bermanfaat bagi Bunda dan banyak ibu di Indonesia!

Sumber

  • IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi

  • Baby feeding schedule: 9 to 12 months old. (2003, January 28). Parents. https://www.parents.com/baby/feeding/solid-foods/feeding-9-12-month-old-baby/

  • Default. (n.d.). Stanford Children's Health - Lucile Packard Children's Hospital Stanford. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=feeding-guide-for-the-first-year-90-P02209

  • DiMaggio, D., & Porto, A. F. (2020, November 16). The dos and don’ts of homemade baby food. TheBump.com - Pregnancy, Parenting and Baby Information. https://www.thebump.com/a/the-dos-and-don-ts-of-homemade-baby-food

  • Drinks and cups for babies and young children. (2020, December 7). nhs.uk. https://www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/drinks-and-cups-for-babies-and-young-children/

  • Food allergies in children. (n.d.). Johns Hopkins Medicine, based in Baltimore, Maryland. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/food-allergies-in-children

  • Infant botulism. (n.d.). Nemours KidsHealth - the Web's most visited site about children's health. https://kidshealth.org/en/parents/botulism.html

Artikel Terpopuler