Facebook Pixel Code Penyebab Weight Faltering pada Bayi, Akibat, & Cara Mengatasi

Penyebab Weight Faltering pada Bayi, Akibat, & Cara Mengatasi

 

Weight faltering adalah salah satu masalah gizi bayi yang harus segera diatasi agar tidak berlanjut menjadi underweight hingga stunting. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya di sini.

Apa yang Dimaksud dengan Weight Faltering?

Weight faltering atau failure to thrive adalah kenaikan berat badan bayi yang tidak sesuai standar pertumbuhan bayi berdasarkan grafik pertumbuhan dari WHO. 

Bayi yang mengalami growth faltering, kenaikan BB-nya jauh di bawah rata-rata bayi lain yang seusia dan berjenis kelamin sama, atau tidak cukup dari kenaikan berat badan minimal setiap bulan.

Weight faltering dapat terjadi di usia berapa pun, tapi paling sering ditemukan pada bayi berusia 4-6 bulan. Bila dibiarkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko gagal tumbuh atau stunting pada bayi.

Baca Juga: Berat Badan Bayi 4 Bulan yang Ideal Menurut WHO

Ciri-Ciri Weight Faltering pada Bayi

Secara umum, bayi dikatakan mengalami growth faltering jika berat atau panjang badannya di bawah persentil ke-3 dalam grafik pertumbuhan WHO atau 20% di bawah BB ideal untuk tinggi badannya.

Adapun ciri-ciri growth faltering yang dapat Bunda pantau adalah:

  • Ukuran lingkar kepala serta berat dan panjang badan tidak sesuai standar grafik pertumbuhan WHO di usianya.
  • Mengalami keterlambatan perkembangan mencapai milestone, seperti terlambat tengkurap, duduk, terlambat berdiri dan berjalan.
  • Keterampilan mental dan sosial yang lambat dibanding anak seusianya

Pertumbuhan bayi mungkin melambat atau berhenti setelah kurva pertumbuhan ditetapkan sebelumnya.

Umumnya baru dapat diketahui setelah melakukan pemeriksaan berat badan rutin di Posyandu atau Puskesmas.

Penyebab Weight Faltering pada Bayi

Penyebab utama gagal tumbuh adalah kurangnya asupan gizi bayi secara kronis. Ini bisa disebabkan oleh:

  • Kebutuhan kalori bayi yang meningkat, tidak diimbangi asupan yang cukup.
  • Bayi menolak menyusu.
  • Teknik menyusui yang keliru.
  • Kebiasaan makan bayi yang salah.
  • Peralihan dari minum susu ke MPASI.

Masalah kesehatan lain juga dapat mengganggu jumlah asupan makanan, penyerapan gizi, atau berdampak pada pencernaan bayi. Antara lain:

  • Anemia defisiensi besi kronis atau kelainan darah lainnya.
  • Masalah pada sistem endokrin, seperti defisiensi hormon tiroid, defisiensi hormon pertumbuhan, atau defisiensi hormon lainnya.
  • Gangguan sistem pencernaan yang mengakibatkan masalah penyerapan nutrisi.
  • Masalah jantung atau paru-paru, yang dapat memengaruhi pergerakan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
  • Infeksi jangka panjang.
  • Kelainan kromosom, seperti down syndrome dan sindrom Turner.
  • Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan bayi kesulitan makan.
  • Cacat pada sistem organ utama.
  • Gangguan metabolisme.
  • Berat badan lahir rendah.

Dampak Weight Faltering pada Bayi

Gagal tumbuh pada bayi yang dibiarkan tanpa penanganan dapat berdampak buruk pada kesehatan, baik dalam jangka pendek dan panjang. Berikut beberapa dampak buruknya:

  • Imunitas tubuh bayi terganggu sehingga tidak dapat optimal melawan infeksi atau penyakit.
  • Ketika sakit, bayi mungkin lebih rentan dirawat inap dalam durasi lebih panjang.
  • Postur tubuh pendek (stuntingkarena bayi mengalami kekurangan gizi kronis.
  • Penurunan fungsi kognitif karena otak tidak bisa mendapatkan asupan nutrisi yang mencukupi dalam jangka waktu panjang.
  • Memengaruhi kemampuan belajar serta fungsi mental bayi yang dapat berpengaruh pada perkembangan si Kecil sampai usia balita nanti.

Baca Juga: Pentingnya 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) untuk si Kecil

Cara Mengatasi dan Mencegah Gagal Tumbuh pada Bayi

Pengobatan gagal tumbuh pada bayi tergantung pada penyebab keterlambatan tumbuh kembangnya. Berikut berbagai cara untuk mengatasi growth faltering sekaligus mencegah stunting:

1. Rutin Kontrol Tumbuh Kembang

Cara paling sederhana mencegah gagal tumbuh adalah rutin kontrol secara berkala di Posyandu atau Puskesmas.

Tujuannya untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi setiap bulan, serta mendeteksi gangguan tumbuh kembang secara dini, supaya bisa ditindaklanjuti dengan tepat.

2. Optimalkan Pemberian ASI

Penyebab utama gagal tumbuh adalah kurangnya asupan ASI yang tepat sesuai dengan usianya.

Untuk mengatasinya, Bunda dapat menggiatkan kembali pemberian ASI eksklusif dan dapat dilanjutkan sampai usianya 2 tahun, untuk menaikkan BB bayi secara sehat.

Bunda juga bisa langsung unduh Panduan Menyusui Gratis untuk dapatkan beragam tips dan panduan ASI Eksklusif demi maksimalkan tumbuh kembang si Kecil.

3. Perbaiki Cara Menyusui

Agar pemberian ASI dapat optimal, yang tak kalah penting dicek apakah cara menyusui Bunda dan perlekatan bayi sudah tepat?

Bayi berusia di bawah 8 minggu seringnya masih kesulitan menyusu dan menelan. Hal ini dapat mengganggu asupan gizi dan penyerapan nutrisi si Kecil jika tidak tertangani.

Jika produksi ASI kurang, teknik menyusui Bunda kurang tepat, atau bayi tidak bisa melekat dengan benar pada puting, konsultasikan lebih lanjut pada konsultan laktasi.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Bayi Sudah Cukup Minum ASI

4. Mengikuti Pengobatan yang Dianjurkan Dokter

Jika berat badan si Kecil stagnan karena masalah kesehatan, bayi perlu menjalani pengobatan yang sesuai. Misalnya, mengikuti terapi atau minum obat yang diresepkan dokter. 

Pada kasus tertentu, perawatan weight faltering harus dilakukan di RS agar bisa fokus pada penerapan rencana perawatan medis, perilaku, dan psikososial yang komprehensif.

Selama Bunda memberikan asupan makanan yang cukup, ia pun dapat tumbuh dengan sehat dan optimal. 

5. Lengkapi dengan MPASI Tinggi Protein

Apabila usia bayi sudah mencapai 6 bulan, berikan MPASI dengan protein hewani. 

Pada kasus lain, gagal tumbuh yang terjadi pada bayi prematur akan membutuhkan asupan protein dan mineral yang jauh lebih banyak, dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan.

Namun, tetap pastikan MPASI si Kecil bergizi seimbang, termasuk mengandung karbohidrat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral yang diperlukan untuk ia bertumbuh optimal.

Semoga artikel ini membantu si Kecil tumbuh maksimal sesuai usianya, ya! Bunda juga bisa langsung hubungi Sahabat Bunda Generasi Maju secara gratis jika masih ada pertanyaan atau kekhawatiran tertentu terkait berat badan dan tumbuh kembang si Kecil.

Referensi:

  1. National Guideline Alliance (UK). Faltering Growth – recognition and management. London: National Institute for Health and Care Excellence (NICE); 2017 Sep. (NICE Guideline, No. 75.) Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK458459/
  2. Smith AE, Shah M, Badireddy M. Failure to Thrive. [Updated 2023 Nov 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459287/
  3. Sithamparapillai K, Samaranayake D, Wickramasinghe VP. Timing and pattern of growth faltering in children up-to 18 months of age and the associated feeding practices in an urban setting of Sri Lanka. BMC Pediatr. 2022 Apr 11;22(1):190. doi: 10.1186/s12887-022-03265-7. PMID: 35410168; PMCID: PMC8996519.
  4. Rokom (2023) Waspada, 4 masalah gizi Ini Berisiko Anak Jadi stunting, Sehat Negeriku. Available at: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230127/1442287/waspada-4-masalah-gizi-ini-berisiko-anak-jadi-stunting/ 
  5. Failure to thrive (no date) Causes, Diagnosis and Treatment. Available at: https://www.nationwidechildrens.org/conditions/failure-to-thrive 
  6. Failure to thrive (2019) Johns Hopkins Medicine. Available at: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/failure-to-thrive  
  7. Stunting vs wasting Pada Anak (no date) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Available at: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1673/stunting-vs-wasting-pada-anak  
  8. Cara Menangani stunting – Bagaimana Prosedurnya? (no date) Selamat Datang di Website Ayo Sehat - Kementerian Kesehatan RI. Available at: https://ayosehat.kemkes.go.id/cara-menangani-stunting--bagaimana-prosedurnya  
  9. Children and sleep (2023) Sleep Foundation. Available at: https://www.sleepfoundation.org/children-and-sleep
  10. Peraturan menteri Kesehatan republik Indonesia nomor ... - kemkes.go.id. (n.d.). https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1660187306_961415.pdf 
  11. HOMAN, G. J. (2016). Failure to Thrive: A Practical Guide. American Family Physician, 94(4), 295–299. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2016/0815/p295.html
  12. Growth Faltering in Newborns and Infants. (2020). Aap.org. https://www.aap.org/en/patient-care/newborn-and-infant-nutrition/growth-faltering-in-newborns-and-infants/

Artikel Terpopuler