Anemia bisa dialami oleh siapa saja, tak terkecuali ibu hamil. Anemia yang terjadi saat hamil dimaksudkan kondisi ibu hamil yang mengalami kekurangan zat besi dalam darah. Arti lainnya, yakni anemia dalam kehamilan juga dimaksudkan kondisi Bunda yang memiliki kadar hemoglobin (Hb) <11gr%.
Kemudian berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (2013), di Indonesia prevalensi ibu hamil yang mengidap anemia ada sekitar 37.1%.2 Dari data tersebut, tentu kondisi anemia ini tidak bisa dianggap sepele. Maka dari itu penting bagi kita untuk tahu penyebab anemia pada ibu hamil.
Akibat Anemia pada Ibu Hamil dan Bayi
Anemia yang terjadi pada masa kehamilan juga sering disebut sebagai “potential danger to mother and child” (potensi membahayakan diri ibu dan anak). Sebelum membahas soal apa saja penyebab anemia pada ibu hamil, Bunda perlu tahu apa saja akibat yang dapat ditimbulkan.
Berbagai risiko yang bisa terjadi jika anemia dialami saat kehamilan, di antaranya abortus (keguguran), tumbuh kembang janin jadi terhambat, mudah mengalami infeksi, ketuban pecah dini (KPD), produksi ASI yang berkurang, perdarahan antepartum (perdarahan melalui vagina saat kehamilan lebih dari 24 minggu), dan persalinan prematur.
Penyebab Anemia pada Ibu Hamil Akibat Defisiensi Zat Besi
Perlu diketahui, jika tubuh memanfaatkan zat besi untuk membentuk hemoglobin. Zat ini merupakan protein pada sel darah merah yang mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. Saat sedang hamil, tubuh Bunda jadi memerlukan 2x lipat jumlah zat besi lebih banyak dibandingkan wanita yang tidak sedang hamil.
Zat besi lebih banyak dalam darah untuk memberikan oksigen ke bayi. Bila selama kehamilan Bunda kekurangan mengonsumsi makanan kaya zat besi, maka asupan darah pada Bunda dan oksigen ke bayi jadi berkurang dan menjadi penyebab anemia pada ibu hamil.
Apa Faktor Risiko Anemia Defisiensi Besi Selama Kehamilan?
Selain penyebab anemia pada ibu hamil, ada beberapa hal di bawah ini yang bisa membuat Bunda berisiko tinggi mengalami anemia.
-
Tidak cukup mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi
-
Memiliki aliran menstruasi pra-kehamilan yang berat
-
Hamil anak berikutnya yang jaraknya berdekatan
-
Sudah mengidap anemia sebelum hamil
-
Hamil anak kembar
-
Hamil di usia yang sangat muda
Kiat untuk Meningkatkan Asupan Zat Besi
-
Olah sayuran hijau menjadi smoothie yang dicampur dengan buah-buahan dan susu yang diperkaya dengan zat besi.8
-
Masak tumisan sayuran bergizi yang diberi tambahan daging sapi, ayam, atau ikan.
-
Jika sedang memasak omelet atau sup bisa tambahkan sayuran hijau seperti bayam.
-
Jika Bunda suka mengonsumsi granola, yogurt, oatmeal, atau sereal yang mengandung zat besi untuk sarapan, coba beri tambahan kacang, biji-bijian, atau buah-buahan kaya vitamin C seperti pisang atau stroberi.
-
Mengonsumsi susu untuk ibu hamil yang dilengkapi dengan zat besi seperti SGM Bunda Pro-gress Maxx dengan Tinggi Zat Besi.
Beberapa kandungan penting di dalamnya yaitu tinggi zat besi, sumber protein yang dapat membangun dan memperbaiki jaringan pada tubuh, kalsium untuk membantu dalam pembentukan tulang janin, vitamin D yang bantu penyerapan kalsium, minyak ikan dari ikan tuna di dalamnya yang baik bagi otak janin, asam folat yang bantu memelihara pertumbuhan dan perkembangan janin.
Susu SGM Bunda Pro-gress Maxx dengan Tinggi Zat Besi ini bisa diminum oleh Bunda yang sedang hamil maupun menyusui sebanyak satu kali setiap hari agar bisa terhindar dari berbagai penyebab anemia pada ibu hamil. Terdapat pula dua pilihan rasa yang lezat, yakni cokelat dan stroberi. Bunda bisa mendapatkan SGM Bunda Pro-gress Maxx dengan Tinggi Zat Besi di Supermarket atau minimarket terdekat.
Sumber:
- https://ejournal.unmuha.ac.id/index.php/JKMA/article/view/735
- https://www.ejournal.unmuha.ac.id/index.php/JKMA/article/view/735/158
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/iron-deficiency-anemia#causes
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/anemia-during-pregnancy/art-20114455
- https://www.webmd.com/baby/guide/anemia-in-pregnancy#1