Cairan amniotik memberikan proteksi dan lingkungan nyaman untuk bayi dalam kandungan, termasuk dari segi suhu dan keamanan. Tingkat cairan amniotik akan diperiksa pada USG trimester kedua untuk menentukan status kesehatan bayi dalam kandungan. Jika cairan amniotik rendah, ini bisa menandakan perkembangan janin yang kurang sehat. Bunda bisa segera melakukan pencegahan untuk meningkatkan jumlah cairan dalam tubuh.
Lebih tepatnya, dokter akan memeriksa posisi plasenta pada USG trimester kedua. Posisi plasenta (ari-ari) bisa bervariasi, misalnya terlalu rendah pada tulang serviks. Umumnya posisi plasenta masih akan bisa berubah seiring perkembangan janin. Dokter juga akan memerintahkan USG lanjutan di trimester ketiga untuk mengonfirmasi posisi bayi/plasenta.
Informasi ukuran bayi yang akan didapatkan pada USG trimester kedua antara lain lingkar kepala, lingkar perut, dan lingkar paha. Informasi ukuran bayi akan dicocokkan dengan estimasi tanggal kelahiran, sekaligus kecenderungan ukuran bayi.
Hal yang paling ditunggu setiap orang tua tentunya mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan. USG trimester kedua ini menjadi ajang paling menegangkan karena organ kelamin sudah akan terlihat dengan jelas (18- 20 minggu kehamilan).
Dengan memahami proses USG di kehamilan trimester kedua ini, diharapkan Bunda semakin mengenali si kecil dalam kandungan dengan menyeluruh. Setiap tahapan USG ini bertujuan untuk memastikan kesehatan Bunda dan khususnya anak. Hal ini agar bayi bisa lahir dengan sehat dan bisa tumbuh menjadi anak generasi maju yang cerdas, kreatif, supel, dan sehat.
Baca juga: Perkembangan Janin & Nutrisi Pelengkap Kehamilan Trimester I