Sebagian besar Bunda yang hamil pasti ingin terus menjaga kesehatan kandungan dan memastikan setiap perkembangan si Kecil berjalan dengan semestinya. Untuk dapat melakukan hal ini, langkah awal yang umum dilakukan adalah mengetahui usia kehamilan dan usia janin.
Kedua usia ini merupakan faktor yang cukup penting. Namun, banyak di antara para Bunda yang rupanya masih bingung cara membedakannya. Agar mempermudah Bunda, berikut gambaran sederhananya:
-
Usia Kehamilan (Gestation) - terhitung dari hari pertama semenjak menstruasi terakhir. Masa ini menandakan tubuh wanita bersiap untuk melalui proses hamil.
-
Usia Janin (Fetal Age) - terhitung setelah proses pembuahan (sel sperma membuahi sel telur). Umumnya, usia janin berada di dua minggu sebelum mulainya usia kehamilan.
Apakah Bunda mengetahui cara menghitungnya? Jika belum, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter atau bisa dengan melakukan perhitungan sendiri menggunakan kalkulator kehamilan.
Bagaimana cara menghitung kehamilan? Yuk, simak penjelasan berikut!
1. Cara menghitung usia kehamilan dengan metode HPHT
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, usia janin dapat terhitung dari waktu pembuahan hingga melahirkan. Namun, menghitung usia janin ini sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan karena seringkali sulit bagi Bunda untuk menentukan kapan pembuahan sebenarnya terjadi.
Oleh karena itu, biasanya kehamilan dihitung mulai dari hari pertama siklus menstruasi terakhir atau Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Bagi sebagian besar wanita, HPHT terjadi sekitar dua minggu sebelum ovulasi (terlepasnya sel telur dari indung telur) dan pembuahan.
Pembuahan biasanya terjadi antara 11 dan 21 hari setelah HPHT pada wanita dengan jadwal menstruasi yang teratur. Hal ini menjadikan, kehamilan yang normal rata-rata memiliki rentang waktu antara 37 sampai 42 minggu.
Usia kehamilan pun juga dianggap penting, bahkan, setelah si Kecil lahir ke dunia. Nantinya, kondisi fisik si Kecil akan diperiksa. Jika ditemukan adanya kekurangan tertentu (misalnya berat badan), hal ini dapat membantu para tenaga kesehatan dan Bunda untuk dapat menghadapi risiko kesehatan yang ada serta memastikan buah hati selamat.
Apabila dilakukan setelah si Kecil lahir, usia kehamilan dapat diperkirakan dengan melihat:
-
Berat dan panjang bayi
-
Ukuran kepala
-
Tanda-tanda vital
-
Refleks
-
Kondisi kulit dan rambut
2. Cara menghitung usia kehamilan dengan rumus 4 1/3
Bagaimana cara menghitung kehamilan dengan rumus 4 1/3? Cara ini cukup rumit dengan menggunakan rumus, namun jika sudah paham pastinya akan lebih mudah bagi Bunda untuk menghitung usia kehamilan secara manual.
Rumus: usia kehamilan (tanggal sekarang - HPHT) x (41/3)
Misalnya:
-
Tanggal sekarang = 14 Juli 2021
-
HPHT = 13 Maret 2021
-
Usia kehamilan Bunda berarti: (14-13),(6-3) x (4 1/3) = (tanggal-tanggal), (bulan-bulan) x (41/3)
-
Maka hasilnya adalah : 1 hari, 3 bulan dikalikan 41/3
-
Pada perhitungan terakhir Bunda hanya perlu mengambil bulannya saja: (3x4) + (3x 1/3)
-
Hasil akhirnya adalah: 12 minggu
Cara menghitung usia kehamilan dengan rumus 41/3 ini memang sedikit rumit, namun jika sudah dimengerti, Bunda akan cepat mengetahui usia kehamilan saat ini.
3. Cara menghitung usia kehamilan dengan gerakan janin
Bunda juga bisa menghitung usia kehamilan dengan pergerakan janin yang ada pada perut. Caranya cukup mudah, bagi Bunda yang baru saja pertama kali hamil, maka jika janin sudah bergerak, artinya usia kehamilan sudah menginjak usia 18-20 minggu. Namun jika Bunda sudah pernah hamil, dan janin bergerak, maka usia kehamilan berada pada usia 16-18 minggu.
4. Cara cek usia kehamilan dengan USG
Kalau Bunda masih ragu dengan masa kehamilan, Bunda bisa mencoba dengan langsung konsultasi ke dokter kandungan. Dokter kandungan punya alat yang namanya USG transvaginal yang bisa mendeteksi masa kehamilan dengan lebih akurat. Namun jangan salah, USG transvaginal ini tidak untuk mengetahui usia janin, melainkan untuk mengetahui bahwa usia kehamilan yang sedang berjalan itu sehat atau tidak.
Apa manfaat menghitung usia kehamilan?
Dengan mengetahui cara menghitung usia kehamilan, Bunda dapat menyesuaikan berbagai macam hal untuk menstimulasi pertumbuhan janin. Gestational age (usia kehamilan) merupakan data penting yang dibutuhkan dokter kehamilan atau bidan untuk menentukan waktu tes dan pemeriksaan yang tepat bagi Bunda dan janin selama kehamilan.
Beberapa macam tes akan direkomendasikan oleh dokter yang bertujuan untuk:
Komplikasi mungkin saja terjadi dalam usia kehamilan tertentu, misalnya diabetes yang kerap muncul di usia 20 minggu kehamilan & akan menghilang sendirinya. Mengetahui usia kehamilan dapat membantu Bunda mengantisipasi dan bersikap waspada.
Saat berkunjung ke dokter, Bunda dan para ahli kesehatan akan dapat mengetahui apakah kehamilan berjalan sesuai yang diharapkan atau tidak. Mengetahui usia kehamilan dapat membantu dokter mengetahui kondisi kesehatan fisik Bunda dan janin.
Memberikan asupan tambahan saat proses kehamilan adalah hal yang wajib. Namun, seiring berjalannya usia kehamilan, asupan tambahan ini akan meningkat.
Menjaga kehamilan pun akan semakin penting dilakukan seiring berjalannya usia kehamilan. Bila sebelumnya dapat beraktivitas, Bunda mungkin akan kesulitan saat hamil tua dan membutuhkan bantuan khusus.
Salah satu tujuan mengetahui usia kehamilan maupun usia janin adalah untuk dapat memperkirakan hari persalinan. Hal ini dianggap penting karena memang berpengaruh saat persiapan lainnya, seperti perlengkapan bayi, biaya persalinan, dan masih banyak lagi.
Mengetahui Perkiraan Hari Persalinan
Menggunakan kalkulator kehamilan juga dapat dihubungkan dengan perkiraan hari persalinan (due date). Perkiraan hari persalinan sama-sama dihitung dari HPHT.
Biasanya, untuk memperkirakan hari persalinan, Bunda dapat menambahkan 280 hari atau 40 minggu dari HPHT.
Misalnya, jika HPHT Anda mulai dari tanggal 1 Agustus, berarti kehamilan telah berusia 8 minggu pada tanggal 26 September, 13 minggu pada 31 Oktober, dan perkiraan hari persalinan jatuh pada tanggal 8 Mei.
Contoh tersebut berdasarkan siklus 28 hari. Jika siklus yang Bunda alami lebih panjang maupun pendek, upaya cek usia kehamilan dan perkiraan hari persalinan dapat menunjukkan hasil yang sedikit berbeda.
Satu hal yang perlu ditekankan, hal ini merupakan sebuah perkiraan dan bukan tanggal pasti. Seperti yang dilansir dari American Pregnancy Association, hanya sekitar 5% anak yang benar-benar lahir sesuai dengan perkiraan hari lahir.
Hal ini disebabkan karena sebagian wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. Jika tidak dapat menentukan HPHT, Bunda dan dokter akan sulit untuk menentukan entah itu usia kehamilan ataupun perkiraan hari persalinan. Pada kasus seperti ini, pemeriksaan menggunakan ultrasound atau biasa dikenal dengan USG perlu dilakukan oleh Bunda yang hamil.
Demikian tadi informasi seputar perhitungan gestational age atau usia kehamilan. Pada dasarnya, cara menghitung usia kehamilan merupakan salah satu hal penting yang perlu Bunda ketahui. Pasalnya, tak hanya untuk menjaga pertumbuhan janin, memeriksa usia kehamilan juga dapat menjadi kunci dalam menjaga kesehatan Bunda.
Saat melakukan kunjungan ke dokter untuk melakukan pemeriksan, Bunda biasanya akan mengetahui usia kehamilan. Namun, keuntungan dari menggunakan kalkulator kehamilan manual dengan cara menghitung sendiri di rumah adalah Bunda dapat mengetahui usia kehamilan tanpa perlu bantuan dokter.
Selanjutnya, pastikan agar proses kehamilan berjalan dengan lancar dengan mengutamakan kesehatan fisik Bunda serta pemberian asupan nutrisi yang cukup. Sebagai pilihan, Bunda dapat mengonsumsi SGM Bunda dengan Pro-gress Maxx yang dirancang mengandung kalsium, minyak ikan, serta tinggi asam folat dan zat besi. SGM Bunda dengan Pro-gress Maxx dapat diminum setiap hari hingga memasuki masa menyusui. Selamat mencoba dan semoga buah hati tumbuh jadi Anak Generasi Maju, ya, Bund!