Bunda Wajib Tahu! 6 Penyakit yang Dapat dicegah dengan Imunisasi
Pada usia kurang dari 1 tahun, organ tubuh anak belum berfungsi dengan sempurna. Karena itu, Bunda harus sangat telaten menjaga buah hati dari berbagai penyakit. Salah satu cara mudah untuk melindungi buah hati adalah memberikannya imunisasi lengkap.
Meski hanya dilakukan sekali seumur hidup, berikut ini enam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
-
Difteri
Penyakit yang menyerang selaput lendir di hidung dan tenggorokan ini disebabkan infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae. Difteri dapat dicegah dengan melakukan imunisasi DPT setidaknya lima kali sejak bayi berusia 2 bulan hingga 6 tahun. Biasanya, imunisasi DPT dilakukan pada usia dua bulan, empat bulan, enam bulan, di antara 18-24 bulan, dan lima tahun.
Setelah diberi imunisasi ini, anak akan mendapat efek samping seperti demam ringan, bengkak pada bagian yang disuntik, sakit di sekitar area suntikan, kulit menjadi kemerahan, dan anak merasa lelah hingga rewel. Penyakit ini dapat menular melalui kontak fisik dan udara.
-
Tuberkulosis (TBC)
TBC menyerang sistem pernapasan manusia yang disebabkan oleh infeksi virus Mycobacterium tuberculosis. TBC dapat dicegah sejak dini dengan melakukan imunisasi BCG yang diberikan cukup sekali pada saat anak berusia kurang dari dua bulan.
Suntikan ini biasanya diberikan pada bagian lengan kanan atas atau paha. Saat ini, bahkan TBC tidak hanya menyerang organ pernapasan, melainkan bisa menyerang tulang belakang yang disebut TBC tulang belakang. Penyakit ini dapat menular melalui kontak udara.
-
Campak
Campak disebabkan infeksi virus Myxovirus viridae measles. Imunisasi ini biasanya diberikan dua kali saat anak berusia 9 bulan dan 6 tahun dengan dosis sekitar 0,5 milimeter.
Campak ditandai dengan gejala awal demam, bercak merah pada kulit, batuk, pilek, dan mata merah, selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher lalu menyebar ke seluruh tubuh. Penyakit ini dapat menular melalui kontak udara seperti bersin atau batuk.
-
Polio
Penyakit ini disebut juga Poliomyelitis yang menyerang susunan saraf pusat akibat infeksi virus polio tipe 1, 2, atau 3. Penyakit ini dapat dicegah melalui imunisasi yakni imunisasi polio yang biasanya dapat berupa oral atau tetes (OPV) dan suntik (IPV).
Imunisasi IPV diberikan sebanyak empat kali pada anak berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 8 bulan; dilanjutkan dengan dosis penguat saat usia 4-6 tahun. Imunisasi OPV dilakukan pada anak usia 0-59 bulan. Polio dapat menular melalui kotoran manusia yang terkontaminasi.
-
Hepatitis B
Penyakit ini disebabkan infeksi virus Hepatitis B yang menyerang sistem hati atau sering disebut penyakit kuning. Vaksin Hepatitis B dilakukan sebanyak tiga sampai empat kali dalam waktu enam bulan. Tahap pemberian vaksin yakni saat bayi baru dilahirkan, anak usia 1-2 bulan, dan anak berusia 6-18 bulan.
Gejala hepatitis berupa kelemahan tubuh, gangguan perut, gejala urine berwarna kuning dan kotoran pucat, bahkan mata dan kulit tampak berwarna kuning. Penyakit ini dapat menular melalui darah, suntikan, transfusi darah, hubungan seksual, dan penularan dari ibu ke bayi selama proses persalinan.
-
Haemophilus Influenzae Type B
Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib) berakibat kecacatan tubuh seumur hidup. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui pemberian vaksin dengan empat dosis pemberian yaitu usia 2 bulan, 4 bulan, 6bulan, dan antara usia 12-15 bulan. Penyakit ini menular dengan cara tetesan cairan pada nasofaring.
Itulah sejumlah jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sejak usia dini. Bagi para Bunda jangan takut untuk memberikan imunisasi bayi. Yuk Bunda, lakukan imunisasi secara rutin, agar buah hati tumbuh menjadi Anak Generasi Maju yang sehat!