Pemicu Terjadinya Alergi

Anisa Rahmadani | 10 Sep 2019
Bagikan:

Penulis : Dr Jesica Chintia Dewi

Alergi pada anak diawali pajanan bahan atau senyawa alergen (senyawa yang dapat menyebabkan alergi pada anak). Alergen dapat menimbulkan alergi, baik karena tersebut terhirup, kontak dengan kulit, tertelan, maupun diinjeksikan ke dalam tubuh. 

Di Indonesia, alergi yang terjadi pada anak kian meningkat. Hal ini disebabkan berbagai faktor, mulai dari perubahan cuaca dan iklim, kondisi udara di lingkungan (polusi udara), perubahan pola makan, dan gaya hidup. Menurut White Book of Allergy, angka alergi anak meningkat 30-40% dari total populasi dunia. Di Indonesia, angka kejadian alergi pada anak selama 1993-2006 meningkat tiga kali lipat, mencapai 30% setiap tahunnya.

  1. Alergi Makanan

Alergi makanan paling sering dialami bayi dan balita. Makanan yang paling sering memicu alergi pada anak yaitu susu sapi, susu kambing, kacang-kacangan, susu kedelai, makanan laut (seperti ikan, udang, dan kerang) serta telur. Untuk menghindari agar anak tidak mengalami alergi makanan, sebaiknya Bunda berhati-hati memberikan makanan yang dapat memicu alergi.

Coba berikan dalam porsi sedikit terlebih dahulu untuk mengetahui apakah anak sensitif terhadap makanan. Bunda kemudian bisa lihat apakah ada tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal, kemerahan pada kulit, timbul bentol (urtikaria), muntah-muntah, atau gangguan pencernaan seperti diare dan nyeri perut.

  1. Alergi Obat

Alergi yang paling sering dialami anak setelah alergi makanan adalah alergi obat. Berikut beberapa obat yang biasanya mencetuskan reaksi alergi:

  • Antibiotik (amoksilin, penisilin, golongan sulfa)
  • Antikonvulsan atau anti kejang
  • Analgesik dan antipiretik (aspirin, ibuprofen dan NSAID atau obat-obatan antiinflamasi non steroid)
  • Obat kemoterapi

Untuk mencegah timbulnya timbulnya alergi obat pada anak, Bunda sebaiknya selalu berhati-hati setiap memberikan obat kepada anak. Sebaiknya, obat yang diberikan harus sesuai resep dokter atau berdasarkan rekomendasi dokter. Ini agar jenis obat dan dosis yang diberikan kepada anak tepat.

  1. Atopik Eksema

Atopik eksema atau eksema/eksim biasanya timbul pada bayi atau balita. Anak yang memiiliki eksema biasanya disebabkan karena keturunan dari orang tuanya. Eksema pada anak biasanya dicetuskan karena keringat berlebih, alergi makanan, maupun perubahan lingkungan (cuaca).

Dikarenakan penyebab pastinya masih belum diketahui, sebaiknya Bunda menghindari berbagai macam penyebab yang dapat mencetuskan eksema pada anak. Bunda bisa menghindarkan anak dari makanan yang berpotensi menyebabkan alergi, asap polusi dan rokok, serta debu. Bunda juga sebaiknya selalu menjaga kebersihan rumah dan mainan anak untuk menghindari terjadinya rhinitis alergi dan asma pada anak.

  1. Rhinitis Alergi

Alergi ini bersifat genetik atau keturunan. Anak dengan kondisi ini biasanya memiliki orang tua yang juga mengalami alergi serupa. Reaksi ini timbul akibat mata atau hidung terkontak dengan alergen yang menyebabkan reaksi alergi. Alergen yang dapat menyebabkan reaksi rhinitis alergi antara lain debu, asap, bulu binatang, serbuk bunga, maupun udara terlalu dingin.

Untuk menghindari terjadinya rhinitis alergi pada anak, hindari debu, asap, bulu binatang yang dapat memicu timbulnya alergi. Pastikan rumah serta mainan anak selalu dijaga kebersihannya.

  1. Asma

Asma yang terjadi pada anak biasanya terjadi karena keturunan atau bersifat genetik. Asma dapat disebabkan berbagai faktor, terutama polutan seperti asap kendaraan, asap rokok, debu, maupun bulu binatang. Untuk menghindari timbulnya serangan asma, Bunda sebaiknya berusaha mengindari alergen yang dapat mencetuskan serangan asma pada anak.

Cara menghindari agar anak tidak terpapar alergi yaitu dengan mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab alergi serta menghindari atau meminimalkan kontak dengan alergen. Berikut ini cara yang dapat Bunda lakukan:

  • Menutup jendela untuk menghindari debu serta asap polusi.
  • Menjaga kebersihan rumah serta membersihkan mainan anak secara berkala.
  • Menghindari memelihara hewan yang dapat menyebabkan alergi pada anak, misalnya kucing atau anjing.
  • Jangan biarkan anak terpapar asap rokok.
  • Konsultasi dengan dokter untuk mempersiapkan obat apa yang tepat untuk anak apabila anak mulai menunjukkan gejala reaksi alergi.
Image Footer Alergi Anak Image Footer Alergi Anak