Merawat Anak Alergi

Agar alergi buah hati tak kambuh, hal pertama yang perlu Bunda ketahui adalah faktor penyebabnya, di antaranya:

• Bulu binatang dan produk binatang lain seperti kotoran, cairan ludah, atau serbuk binatang.
• Tungau debu rumah.
• Makanan: paling sering adalah susu sapi, kacang-kacangan (misalnya kacang tanah), "seafood", dan telur. Beberapa jenis buah (jeruk, tomat, cokelat) atau protein binatang juga dapat mengakibatkan reaksi alergi.
• Serbuk sari tumbuhan.
• Cuaca dingin atau panas, atau perubahan cuaca ekstrem.

Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab alergi buah hati. Bunda dapat membawa buah hati ke dokter agar dokter dapat menganjurkan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui alergennya sehingga dapat menghindarinya.

Hal-hal yang dapat orangtua lakukan untuk menghindari gejala alergi buah hati di antaranya:

• Memberikan ASI eksklusif.
• Membersihkan rumah secara teratur.
• Mengelap debu dengan lap basah sehingga tidak beterbangan, dan hindari penggunaan kemoceng (bulu ayam).
• Hindari penggunaan karpet atau furnitur yang sulit dibersihkan agar tidak ada penyebab alergi yang terperangkap.
• Beberapa penelitian menunjukkan keluarga yang memelihara binatang sejak buah hati masih dalam kandungan atau saat ia di bawah usia 1 tahun (yang memiliki bakat alergi) ternyata memiliki persentase angka alergi lebih kecil dibandingkan yang tidak memelihara binatang di masa tersebut. Ini disebabkan sensitisasi (kontak terus menerus) sejak dini. Namun, jika buah hati sudah terbukti alergi terhadap produk binatang dan muncul alerginya bila berdekatan, sebaiknya Bunda menghindari memelihara binatang di rumah.

Jika buah hati sudah diketahui memiliki alergi terhadap makanan tertentu, hindari makanan tersebut. Namun, Bunda sebaiknya tetap memperhatikan asupan nutrisinya. Alergi terhadap makanan tertentu dapat hilang di usia dewasa. Jadi, orang tua dapat memperkenalkan kembali makanan tersebut dalam pengawasan dokter. Apalagi bila alergi yang dialami anak cukup berat.