Ini Gejala dan Penanganan Intoleransi Laktosa pada Bayi

Anisa Rahmadani | 16 Oct 2020
Bagikan:

Dalam masa tumbuh kembangnya, bayi memerlukan nutrisi yang cukup dari susu. Pada beberapa kasus, sebagian bayi tidak cocok dengan laktosa yang terkandung pada ASI maupun susu sapi. Biasanya, bayi sering menangis dan rewel setelah beberapa saat diberikan susu. Bisa jadi, ini pertanda ia mengalami intoleransi laktosa.

Untuk tahu secara pasti, kulik informasi lengkapnya di bawah ini.

Gejala intoleransi laktosa pada bayi

Baik pada orang dewasa, sekalipun bayi bisa saja mengalami intoleransi laktosa. Kondisi tersebut dapat diketahui setelah bayi mengonsumsi ASI maupun produk susu.

Laktosa atau karbohidrat dalam bentuk sederhana ini tidak dicerna dengan baik, sehingga menimbulkan gejala yang tidak nyaman. Berikut beberapa gejala intoleransi laktosa pada bayi:

  • Sakit dan perut kembung karena banyak gas

  • Susah minum susu atau makan (untuk bayi yang sudah menerima MPASI)

  • Berat badan tidak kunjung bertambah

  • Diare

  • Feses menggumpal, berbusa, dan berair

  • Feses beraroma asam

  • Terus kentut atau bersendawa karena banyak angin

  • Menangis saat BAB

  • Muntah

  • Rewel

Jika menemukan tanda-tanda di atas, Bunda bisa langsung berkonsultasi ke dokter anak. Dokter akan membantu Bunda menerapkan perawatan tepat terkait kondisi si Kecil.

Penyebab intoleransi laktosa

Seperti yang sudah diulas, intoleransi laktosa pada bayi disebabkan tubuh tidak mencerna laktosa dengan sempurna. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kondisi ini terjadi karena laktosa tidak dapat dipecah secara optimal di dalam usus halus, karena tubuh tidak memproduksi enzim laktase yang cukup.

Laktosa merupakan sumber karbohidrat utama pada ASI dan susu formula. Normalnya, laktosa akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase. Keduanya ibarat potongan kecil-kecil laktosa yang mudah dicerna dan siap diedarkan ke pembuluh darah sebagai nutrisi penting untuk tumbuh kembang si Kecil.

Sayangnya, pada bayi dengan intoleransi laktosa, kandungan laktosa ini tidak bisa dipecah sehingga menghambat penyerapan nutrisi. Oleh karena laktosa sulit dicerna, maka timbul gejala yang membuat si Kecil tidak nyaman. 

Diagnosis intoleransi laktosa pada bayi

Intoleransi laktosa sekilas hampir mirip dengan gejala diare yang disebabkan rotavirus. Namun, tetap butuh diagnosis dokter anak untuk mengetahui persisnya kondisi bayi.

Dokter anak akan mendiagnosis si Kecil melalui beberapa tes di bawah:

Tes napas hidrogen

Tes ini dilakukan untuk mengukur tingkat hidrogen pada napas si Kecil ketika ia telah mengonsumsi minuman yang mengandung laktosa. Ketika laktosa bisa dicerna dengan baik, kadar hidrogennya akan rendah. 

Namun, jika laktosa tidak dapat dicerna dengan optimal, akan terjadi peningkatan kadar hidrogen. Inilah yang mengindikasikan bayi mengalami intoleransi laktosa.

Pemeriksaan tinja

Dokter juga akan memeriksa tingkat keasaman pada feses bayi. Dokter akan melakukan pemeriksaan ini jika seandainya tes napas hidrogen tidak mungkin dilakukan pada bayi. 

Di sini dokter akan menelaah feses bayi secara detail. Feses yang bersifat asam (pH rendah) menandakan pencernaan tidak menyerap laktosa. Tes lain yang dilakukan, ketika dokter menemukan glukosa pada feses, ini juga pertanda bayi mengalami intoleransi laktosa.

Komplikasi yang mungkin terjadi

Berdasarkan laman University of Rochester Medical Center, intoleransi laktosa umumnya tidak menimbulkan komplikasi serius. Namun, banyak produk susu dengan tinggi nutrisi mengandung laktosa, terutama kalsium dan vitamin D. Bila kondisi ini tidak dikelola dengan baik, ada risiko di masa depan yang mungkin diterima si Kecil, seperti:

  • Osteopenia, kepadatan tulang di bawah rata-rata dan memperbesar kemungkinan osteoporosis

  • Osteoporosis, ketika kepadatan tulang mulai berkurang dan lemah, sehingga memperbesar risiko tulang retak atau patah

  • Malnutrisi, karena tidak mendapatkan beberapa nutrisi penting dari produk susu

  • Berat badan tidak meningkat, sehingga memperbesar kemungkinan osteoporosis di masa mendatang

Belum terlambat kok, jalan si Kecil masih panjang. Selalu ada cara untuk menekan risiko itu agar tidak terjadi pada bayi Bunda.

Perawatan yang tepat untuk si Kecil

Bunda, pastinya dokter anak akan memberikan rekomendasi perawatan terbaik untuk mengelola intoleransi laktosa pada si Kecil. Perawatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pemberian suplemen enzim laktase agar bayi bisa mencerna laktosa

  • Penambahan sumber vitamin D dan kalsium selain produk susu. Bagi bayi yang sudah menerima MPASI, bisa mengonsumsi tahu, tempe, ikan sardin, sayuran berdaun hijau (bayam, brokoli)

  • Mengganti susu dengan susu formula soya bebas laktosa

Perawatan ini bisa Bunda lakukan asalkan di bawah rekomendasi dan pengawasan dokter anak ya. Jadi, jangan terlalu cemas. Karena selalu ada solusi untuk si Kecil agar tetap bertumbuh dan berkembang meskipun ia memiliki intoleransi laktosa.

 

Referensi:

Lactose intolerance - Symptoms and causes. (2020). Retrieved 24 September 2020, from

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lactose-intolerance/symptoms-causes/syc-20374232#:~:text=The%20signs%20and%20symptoms%20of,Nausea%2C%20and%20sometimes%2C%20vomiting

 

Lactose Intolerance in Infants & Children: Parent FAQs. (2020). Retrieved 24 September 2020,

from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Lactose-Intolerance-in-Children.aspx

 

Intoleransi Laktosa. (2012). Retrieved 24 September 2020,

from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/intoleransi-laktosa

 

Lactose intolerance in babies . (2020). Retrieved 24 September 2020,

from https://healthywa.wa.gov.au/Articles/J_M/Lactose-intolerance-in-babies

 

Lactose Intolerance in Children - Health Encyclopedia - University of Rochester Medical Center . (2020).

Retrieved 24 September 2020, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=p02003

 

Complications of lactose intolerance - HSE.ie. (2020). Retrieved 24 September 2020,

from https://www.hse.ie/eng/health/az/l/lactose-intolerance/complications-of-lactose-intolerance.html

 

Image Footer Alergi Anak Image Footer Alergi Anak